.

Senin, 21 Maret 2016

Teori Produksi (Dimensi Jangka Panjang dan Jangka Pendek)

Teori Produksi

Teori perilaku produsen ( perusahaan) memiliki banyak analogi dengan teori perilaku konsumen.misalnya, bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi , produsen mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor prodiksi atau yang akan di proses menjadi output.karena itu bila keseimbangan konsumen terjadi pada saat seluruh uang nya habis untuk konsumsi, keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli faktor produksi.
Dalam mengonsumsi barang berlaku the law of diminishing marginal utility (LDMU) sedangkan dalam penggunaan faktor produksi berlaku the law of diminishing return (LDR).

1. Dimensi  jangka pendekdan jangka panjang
Dalam aktivitas produksinya produsen (perusahaan ) mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa.  Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi , faktor produksi di bedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variable input).
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia.
mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. sampai tingkat interval produksi tertentu jumlah mesin tidak perlu di tambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun bahkan sampai nol unit (tidak berproduksi), jumlah mesin tidak bisa di kurangi.

Jumlah penggunaan  faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. makin besar tingkat produksinya , makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan.Begitu juga sebaliknya.Buruh harian lepas di pabrik rokok adalah contohnya. Jika perusahaan ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh hariannya di tambah. sebalik nya jika ingin mengurangi produksi, buruh harian dapat dikurangi.

Pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel terkait erat dengan waktu yang dibutuhkan untuk  menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut.

Mesin dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau di kurangi.sebaliknya buruh dikatakan faktor produksi variabel karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari satu tahun.

Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secara kronologis. periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyusuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi.

Tenggang waktu jangka pendek setiap perusahaan berbeda-beda tergantung jenis usahanya . perusahaan yang memproduksi barang-barang modal , periode jangka pendeknya brang kali lima tahun. sebab perusahaan membutuhkan waktu minimal lima tahun untuk menambah kapasitas produksi dengan menambah mesin.

Adakah perusahaan yang jangka pendeknya kurang dari satu tahun ? Ada, misalnya restoran kelas menengah kebawah yang faktor produksi tetapnya adalah rumah dan peralatan masak/makan. Mereka mampu menyesuaikan kapasitas produksi dalam tempo kurang dari satu tahun.

Bahkan pedagang bakso keliling yang faktor produksi tetapnya hanya berupa gerobak dorong, mangkok dan kompor, periode jangka pendeknya hanya sebulan.

Jangka Panjang merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Contohnya:
·         Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah
·         penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dapat dipertinggi efisiensinya 
·         jenis barang-barang baru dapat diproduksikan.

Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalah untuk meminimumkannya biaya produksi.

Referensi:
Prathama Rahardja & Mandala Manurung. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi. Jakarta: FE Universitas Indonesia.

Daftar link:
https://www.academia.edu/4813852/teori_produksi_jangka_pendek_dan_jangka_panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.