.

Rabu, 13 April 2016

Fenomena Beras


PASAR MONOPOLI


PASAR MONOPOLI


1.      PENGERTIAN
Monopoli adalah suatu keadaan dimana didalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya. Ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly.

Kenaikan harga beras di Indonesia



Latar Belakang
        Beras adalah salah satu sumber pokok pangan diindonesia,karena diindonesia sendiri beras adalah salah satu bahan pokok yg paling utama untuk menunjang kebutuhan hidup sehari sehari.

Selasa, 12 April 2016

Free Trade antar Negara ASEAN


Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi


Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi

Dalam literatur-literatur, banyak diberikan pengertian mengenai pengertian ilmu ekonomi yang tidak jarang berbeda antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya. Untuk kepentingan pembahasan disini, ilmu ekonomi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya dan melakukan pemilihan diantara berbagai alternative pemakaian alat-alat pemenuhan kebutuhan yang tersadianya relative terbatas.

Syarat Ekonomi di Dalam Aktivitas Sehari-hari


Syarat Ekonomi di Dalam Aktivitas Sehari-hari

       Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari beberapa aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.

Free Trade antar Negara ASEAN




BAB 1
PENDAHULUAN.

Latar Belakang
ASEAN (Association Of Southeast Asian Nation) merupakan suatu organisasi yangtelah menjadi bagian dari sistem internasional. Salah satu organisasi yang telah menjadi bagian internasional adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Apa itu Panama Papers?

Dunia tengah membicarakan kebocoran dokumen finansial dari sebuah firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca. Data tersebut terangkum dalam hasil investigasi sebuah organisasi wartawan global, International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), sebuah koran dari Jerman, Süddeutsche Zeitung, dan lebih dari 100 organisasi pers dari seluruh dunia.

Apa itu Panama Papers?


Polemik Permintaan dan Penawaran


POLEMIK HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN DI INDONESIA



Pendahuluan
ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang  sangat sederhana.

Pertanian dan Perekonomian Indonesia


Urgensi Pajak Rokok


Urgensi Pajak Rokok




Pendahuluan
   Sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, per tanggal 1 Januari 2014, Pemerintah Daerah khususnya provinsi akan diberi kewenangan memungut pajak rokok sebesar 10% dari tarif cukai rokok nasional.

Pengaruh Globalisasi Perekonomian


Kenaikan Harga BBM


Kenaikan BBM, Masalah yang Harus Dihadapi Bersama

A.        Latar Belakang
               Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000, tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan menurunnya kapasitas cadangan dan naiknya permintaan, disamping kekhawatiran dan ketidakmampuan.
               Hal ini kemudian direspon oleh pemerintah di beberapa negara di dunia dengan menaikkan harga BBM, demikian juga di Indonesia.  DPR akhirnya menyetujui kenaikan harga bahan bakar minyak pada hari selasa 27 september 2005, sebesar  50% .
               Kontroversi kenaikan harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk menyeimbangkan biaya ekonomi dari BBM dengan perekonomian global, kebijakan kenaikan harga BBM menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian . Dan masalah kebijakan pemerintah ini menjadi sebuh masalah besar bagi bangsa indonesia.
               Pemerintah merasa penting mengeluarkan kebijakan terkait harga BBM. Harga BBM menjadi jangkar untuk menyelamatkan APBN tahun ini dan juga menyehatkan APBN ke depannya. Jika harga BBM tidak disesuaikan, defisit APBN bisa mencapai 3,6 persen.Tentunya ada constraint dari UU Keuangan Negara yang menyatakan bahwa defisit tidak boleh lebih dari 3 persen. Harga BBM akan menjadi kunci penting untuk mendorong diversifikasi energi dari BBM ke sumber energi lain.
               Untuk itu, harga BBM pun harus lebih mahal dari harga energi lainnya, seperti bahan bakar gas, supaya masyarakat bisa menggunakan energi selain BBM. Kebijakan menaikkan harga BBM adalah bagian dari upaya redistribusi pendapatan. Jika dilihat dari besar rupiah, subsidi BBM cenderung dinikmati oleh kelompok masyarakat menengah ke atas yang seharusnya tidak menikmati subsidi tersebut. Sebagai bagian dari kebijakan harga BBM tersebut, penghematan yang bisa dihasilkan dari pengurangan subsidi BBM bisa dipakai untuk memperbaiki infrastruktur.

B.        Permasalahan
               Masalah peningkatan harga minyak dunia yang sedemikian tingginya telah mengakibatkan terganggunya keseimbangan didalam perekonomian dunia secara umum. Bagi Indonesia sebagai negara produsen dan konsumen minyak, kenaikan harga minyak mentah memberikan dua dampak, yakni meningkatnya penerimaan negara, tetapi pada saat yang bersamaan mengakibatkan membengkaknya beban subsidi dalam jumlah yang sangat besar sehingga mengganggu APBN. Hal ini disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika diwawancarai oleh Majalah Trubus beberapa waktu yang lalu.
               Dengan meningkatnya harga minyak yang sedemikian tingginya, perlu ada upaya global melalui berbagai organisasi internasional untuk melakukan upaya penyeimbangan supply dan demand, konservasi energi, dan diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Permasalahan ini tidak hanya berdampak kepada suatu negara namun merupakan mata rantai yang dapat berakibat kepada menurunnya perekonomian dunia secara umum.
               Menurut Presiden, untuk dapat mengembalikan tingkat harga minyak kepada tingkat yang stabil perlu adanya peningkatan investasi di kegiatan hulu minyak secara besar-besaran yang diharapkan dapat mendorong ditemukannya cadangan baru serta meningkatnya produksi minyak dunia yang pada gilirannya akan mencukupi kebutuhan sehingga harga dapat dikendalikan. Spekulasi yang terjadi di pasar minyak berjangka harus dapat dihindari, gejolak politik diselesaikan secara damai, dan kestabilan mata uang dapat terjaga. Selain itu perlu dilakukan upaya-upaya konservasi energi dan pengembangan energi alternatif untuk menurunkan kebutuhan minyak bumi.
               Bila melihat latar belakang sejarah subsidi BBM, Indonesia telah menerapkan harga subsidi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, transportasi, industri, dan kelistrikan sejak tahun 1970-an. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka secara langsung akan meningkatkan kebutuhan energi. Di sisi lain, tingginya kebutuhan energi tersebut tidak dapat diimbangi dengan peningkatan ketersediaan, sehingga mengakibatkan meningkatnya subsidi yang harus ditanggung oleh negara. Apabila hal ini terus berlanjut maka berpotensi untuk mengganggu keamanan APBN dan mengurangi porsi pembiayaan sektor-sektor lain.

C.        Pembahasan
               Baik langsung maupun tidak langsung kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi akan berdampak pada angka inflasi sehingga dapat mengoreksi pertumbuhan ekonomi yang nantinya juga akan berpengaruh pada kinerja perekonomian secara agregat. Menaikan harga BBM adalah sesuatu yang kebijakan yang dilematis, namun hal ini menjadi pil pahit bagi pemerintah untuk menyehatkan anggaran negara.
               Selama ini kita dapat menikmati harga BBM dengan murah karena adanya subsidi BBM oleh Pemerintah. Namun dengan menaikknya harga minyak dunia, pemerintah tidak bisa menjual BBM dengan harga yang sama dengan harga minyak dunia. Oleh karena itu pengeluaran APBN untuk subsidi semakin tinggi.
               Namun resiko yang mau tidak mau dialami oleh bangsa Indonesia yaitu dengan kenaikan harga BBM ini akan berpengaruh pada berbagai sektor baik rumah tangga sampai sektor industri. Semua sektor yang kena dampak kenaikkan harga BBM tersebut karena mempunyai ketergantuangan pada konsumsi BBM. Misalnya ongkos angkutan umum, barang-barang kebutuhan pokok, harga bahan-bahan bangunan dan masih banyak lagi. Hampir semua sektor akan terkoreksi dengan kenaikan harga BBM ini.
               Banyak kalangan termasuk para ahli eknomi menilai jika subsidi BBM merupakan sesuatu yang memberatkan anggaran negara. Untuk itu kenaikan BBM dipandang sebagai sesuatu hal untuk menyehatkan kembali anggaran negara.
Memang hal ini menjadi dilema bagi pemerintah, karena disisi lain, kenaikan yang mencapai Rp. 2.000 bisa berdampak pada berbagai sektor, termasuk inflasi harga maupun pada bidang sosial. Oleh karena itu pemerintah selalu tak mau buru-buru untuk mengambil kebijakan yang dilematis ini.
               Untuk mengendalikan laju inflasi sebagai dampak kenaikan BBM sudah seyogyanya pemerintah harus bisa memastikan kecukupan stok pangan, serta program sosial yang bisa mempertahankan daya beli masyarakat. Tanpa itu daya beli masyarakat akan semakin menurun dan dipastikan pertumbuhan ekonomi akan semakin melemah. Tanpa kenaikan BBM pun saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,1 % jauh dari target 5,5 %.
               Ketua Jakarta Transportation Watch (JTW) Andy William Sinaga menilai, kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar, bisa dapat menimbulkan kekacauan sosial dalam masyarakat.
"Dikarenakan efek domino kenaikan harga BBM tersebut adalah kenaikan harga bahan pokok, kenaikan ongkos moda transportasi publik, dan tarif logstik," kata Andy lewat rilisnya kepada Sindonews, Senin (30/3/2015).
               Kenaikan harga BBM tersebut diakuinya akan menimbulkan chaos dari operator sarana transportasi laut, sungai dan penyeberangan, dan juga para nelayan tradisional, dikarenakan tidak jelasnya ketentuan penentuaan tarif dan ongkos.
"Diperkirakan terjadi kekacauan sosial sebagai akibat dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, adalah membenturkan para pengguna transportasi dan operator transportasi," tuturnya.
"Kenaikan ongkos moda transportasi publik secara sepihak akan terjadi, dan masyarakat banyak akan terkena dampak dari kenaikan harga BBM tersebut," imbuhnya.
               Dia mengimbau agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menentukan kebijakan strategis dalam mengantispasi kenaikan harga BBM, khususnya di bidang transportasi publik, seperti memberikan subsidi atau harga khusus BBM bagi operator transportasi publik.
               PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak jenis solar dan Premium mulai Sabtu, 28 Maret 2015 lalu. Harga solar dan Premium naik Rp 500 per liter, sedangkan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter.
               Ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono, mengatakan kenaikan harga Premium dan solar kali ini masih dalam tahap wajar. Sebab, kenaikan harga BBM merupakan konsekuensi dari melemahnya nilai tukar rupiah serta naiknya harga minyak dunia. "Belum sampai mengganggu inflasi serta daya beli," kata dia kepada Tempo.
               Melalui keterangan tertulis, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Wiratmaja, mengatakan, pada 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB, harga Premium RON 88 naik dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.300 per liter. Sedangkan solar naik dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter. "Pemerintah tetap memperhatikan kestabilan sosial ekonomi, pengelolaan harga, dan logistik."

D.        Penutup
1.            Kesimpulan
               Masalah peningkatan harga minyak dunia yang sedemikian tingginya telah mengakibatkan terganggunya keseimbangan didalam perekonomian dunia secara umum. Bagi Indonesia sebagai negara produsen dan konsumen minyak, kenaikan harga minyak mentah memberikan dua dampak, yakni meningkatnya penerimaan negara, tetapi pada saat yang bersamaan mengakibatkan membengkaknya beban subsidi dalam jumlah yang sangat besar sehingga mengganggu APBN.
               Baik langsung maupun tidak langsung kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi akan berdampak pada angka inflasi sehingga dapat mengoreksi pertumbuhan ekonomi yang nantinya juga akan berpengaruh pada kinerja perekonomian secara agregat. Menaikan harga BBM adalah sesuatu yang kebijakan yang dilematis, namun hal ini menjadi pil pahit bagi pemerintah untuk menyehatkan anggaran negara.
               Untuk mengendalikan laju inflasi sebagai dampak kenaikan BBM sudah seyogyanya pemerintah harus bisa memastikan kecukupan stok pangan, serta program sosial yang bisa mempertahankan daya beli masyarakat. Tanpa itu daya beli masyarakat akan semakin menurun dan dipastikan pertumbuhan ekonomi akan semakin melemah. Tanpa kenaikan BBM pun saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,1 % jauh dari target 5,5 %.
2.            Saran
               Mungkin masalah kenaikan BBM ini bisa diatasi dengan mewajibkan semua kendaran umum dan kendaraan pribadi beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang lebih murah dan cadangan masih tersedia cukup banyak di Indonesia. Pemerintah juga harus menjamin ketersediaan BBG ini ke seluruh pelosok negri. Diharapkan juga, jangka waktu kenaikan harga BBM tidak secara cepat disusul dengan kenaikan tarif dasar lisrik. Jika ini terjadi, rakyat akan tercekik dalam perekonomian ini.
               Pemerintah harus menyadari bahwa tidak semua masyarakat Indonesia ini kaya, dan punya segalanya. Sehingga pemerintah dengan mudahnya mengambil keputusan untuk menaikan BBM untuk pendapatan dan belanja negara Indonesia. Pemerintah sebaiknya mengambil keputusan lain di luar menaikkan harga bahan bakar minyak tersebut.



Sumber Referensi:
esdm.go.id          (Senin, 11 April 2016)
nasional.sindonews.com               (Senin,  30 Maret 2015)
www.humaskabsragen.com               (21 November 2014)
www.kompasiana.com        (19 November 2014)

bisnis.tempo.co     (MINGGU, 29 MARET 2015)

RUANG LINGKUP PEREKONOMIAN DENGAN PERTANIAN INDONESIA



PENDAHULUAN

Sebagai negara agraris kita sebagai bangsa Indonesia harus bersyukur dengan kekayaan alam kita yang sangat subur dan berlimpa seperti ada ungkapan yang mengatakan “Tongkat dan kayu pun jadi tanaman” dan ungkapan itu memang cocok untuk indonesia. Sektor pertanian nampaknya masih menjadi primadona perekonomian di Indonesia, meskipun telah terjadi transformasi struktur ekonomi, dimana perekonomian negara lebih ditopang pada sektor industri dan jasa. Selain dibutuhkan sebagai penyedia pangan nasional, sektor pertanian juga menyerap sebagian besar tenaga kerja Hingga saat ini sebagian besar masyarakat masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dengan tingkat produktivitas dan pendapatan usaha yang relatif rendah, sehingga kemiskinan, pengangguran dan rawan pangan banyak terdapat di pedesaan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan harus dilakukan dengan membangun pertanian dan pedesaan. Adalah merupakan tantangan ke depan untuk mencapai komitmen global pada tahun 2015 sebagaimana yang dicanangkan dalam Millenium Development Goals (MDG’s) melalui pembangunan pertanian dengan segala karakteristik dan sfesifikasi masalahnya yang tersebar merata hampir di seluruh wilayah pedesaan.
Peluang lain yang dimiliki Indonesia adalah permintaan yang besar dalam negeri yakni jumlah penduduk sekitar 200 juta orang. Kebangkitan perekonomian  nasional akan memacu permintaan akan komoditas pertaniaan. Kebangkitan sektor riil di dalam negeri akan meningkatkan permintaan bahan baku hasil pertanian bagi agroindustri di dalam negeri.
1.      Apa kondisi umum pertanian dalam perekonomian Indonesia ?
2.      Apa peranan pertanian dalam perekonomian Indonesia ?
1.      Untuk mengetahuan kondisi umum pertanian dalam perekonomian Indonesia.
2.      Untuk mengetahui peranan pertanian dalam perekonomian Indonesia.



PEMBAHASAN

Indonesia adalah negara agraris yakni negara yang sebagai besar masyarakatnya menggantungkan hidup dari pertanian. Indonesia juga adalah negara ke 4 yang mempunyai penduduk terbanyak di Dunia setelah Cina, India dan Amerika serikat. Itu pun akan selalu berkelanjutan dikarenakan penduduk Indonesia selalu bertambah. Kita berharap dengan penduduk Indonesia yang banyak dapat mendukung perekonomian dengan memaksimalkan Sumber daya manusia (Kesadaran individu tersebut untuk mau berkembang dan maju).
Indonesia menghadapi beberapa kelemahan internal antara lain sumberdaya kualitas manusia rendah, penguasaan ilmu dan pengetahuan yang masih kurang, kesuburan lahan pertanian yang semakin menurun, manajemen penggunaan air yang lemah, sistem kelembagaaan petani yang rapuh, sistem agribisnis belum kompak dan belum terintegrasi, modal pertanian sangat kurang dan kalau tersedia sangat mahal, industri pembenihan untuk berbagai komoditas belum berkembang, sistem pemasaran tidak menjamin insentif yang layak bagi petani, manajemen pembangunan pertanian antara pusat dan daerah belum terkoordinasi dan prioritas kebijakan nasional yang belum berpihak pada pertanian. Penyebab inefisiensi agribisnis adalah lahan usaha sempit, terlalu  banyak orang bekerja dalam jasa pemasaran sehingga biaya pemasaran tinggi, biaya modal yang dihadapi petani tinggi, manajemen petani berdasarkan pengalaman sendiri yang tidak berkembang, penggunaan benih yang tidak produktif, sikap nasionalisme bagi penyelenggara negara masih tertutup oleh sikap daerahisme, biaya penelitian yang sangat rendah sehingga penemuan teknologi tidak pernah tuntas, para petani enggan bekerjasama sehingga kelembagaan tidak berkembang, organisasi pemerintahan belum terpadu dan sering tidak efektif bagi pembangunan pertanian.
Masalah yang dihadapi dari sisi eksternal adalah ancaman dari luar negeri atau globalisasi dalam berbagai bentuk seperti perdagangan bebas dunia dan perdagangan gelap seperti penyeludupan dan impor barang legal dengan jenis barang yang dipalsukan. Perdagangan bebas yang diyakini dapat menciptakan kemakmuran dunia, ternyata menjadi media untuk menghancurkan yang lemah. Harga dunia yang dapat berfungsi sebagai media efisiensi penggunaan sumberdaya ternyata dapat diubah sesuai keinginan negara yang kaya dan kuat melalui subsidi para petani. Indonesia tidak lagi mungkin menggunakan harga dunia sebagai menara bagi peningkatan daya saing. Penyelundupan hasil-hasil pertanian dari luar negeri terus berlangsung sebagai konsekuensi permintaan dalam negeri yang tinggi, harga dunia yang lebih rendah dan kelemahan aparat dalam menindak penyeludunpan.
Untuk menghalangi kelemahan-kelemahan ini, Indonesia memang harus berjuang supaya perdagangan dapat berjalan adil. Perjuangan ini akan berat mengingat negara-negara maju tidak mundur dari kebijakan pertanian di daerahnya. Negara-negara maju mempunyai prinsip bahwa hasil pertanian atau  pangan merupakan kebutuhan hayati yang tidak dapat digantikan oleh produk industri. Produksi pangan merupakan kunci kekuatan sebuah negara oleh karena itu subsidi pertanian merupakan suatu hal yang layak dan perlu sangat diprioritaskan berapa besar biayanya.Kebijakan pertanian terutama subsidi pada petani akan dapat menjamin insentif petani untuk berproduksi dan merubah sistem pertanian. Jika petani mendapat jaminan subsidi, mereka akan lebih digerakkan kepada kemajuan. Jika pasar bebas dunia masih berlangsung tidak adil seperti yang sekarang maka Indonesia melakukan kerjasama secara intensif dengan berbagai negara lain. Kerjasama ini akan dapat membantu kebuntuan globalisasi pasar bebas.
Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J.Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga tahun (1948-1950) mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk meningkatkan kehidupan rakyat dengan menigkatkan produksi bahan pangan. Rencana Kasimo ini adalah :
  • Menanami tanah kosong (tidak terurus) di Sumatera Timur seluas 281.277 HA
  • Melakukan intensifikasi di Jawa dengan menanam bibit unggul
  • Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan.
  • Di setiap desa dibentuk kebun-kebun bibit
  • Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera dalam jangka waktu 10-15 tahun.
Tujuan diberlakukannya UUPA adalah:
a.       Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional yang akan merupakan alat untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi negara dan rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur;
b.      Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum pertanahan;
c.       Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
Sayangnya pemerintahan Orde Lama tidak berlangsung lama, kebijakan distribusi tanah secara adil menurut UU Pokok Agraria atau lebih dikenal dengan landreform kandas di jaman Orde Baru. Maka, Agrarische Wet yang menjadi dasar bagi Hak Guna Usaha (HGU) para pemodal dan partikelir untuk memeras tanah dan petani kecil terus berlangsung.

Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau.
a.      Revolusi Hijau merupakan perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau (Green Revolution) merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas, gandum, padi, dan jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut.
b.     Tujuan Revolusi hijau adalah mengubah petani-petani gaya lama (peasant) menjadi petani-petani gaya baru (farmers), memodernisasikan pertanian gaya lama guna memenuhi industrialisasi ekonomi nasional. Revolusi hijau ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam karena peningkatan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan produksi bahan makanan.
c.      Latar belakang munculnya revolusi Hijau adalah karena munculnya masalah kemiskinan yang disebabkan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat tidak sebanding dengan peningkatan produksi pangan. Sehingga dilakukan pengontrolan jumlah kelahiran dan meningkatkan usaha pencarian dan penelitian binit unggul dalam bidang Pertanian. Upaya ini terjadi didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Thomas Robert Malthus.
d.     Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggalakan revolusi hijau ditempuh dengan cara:
1.    Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang meliputi :
·         Pemilihan Bibit Unggul
·         Pengolahan Tanah yang baik
·         Pemupukan
·         Irigasi
·         Pemberantasan Hama
2.    Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian, yaitu  Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan lahan-lahan baru (misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka hutan, dsb).
3.    Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.
4.    Rehabilitasi Pertanian
Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan.
5.     Pelaksanaan Penerapan Revolusi Hijau:
Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani. Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering perkembangan teknologi dan komunikasi.
Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur, yaitu menanami lahan dengan satu jenis tumbuhan saja. Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam di lahan tertentu. Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI=International Rice Research Institute) yang bekerjasama dengan pemerintah, bibit padi unggul tersebut lebih dikenal dengan bibit IR. Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan komersialisasi.
Negara membuka investasi melalui pembangunan irigasi modern dan pembagunan industri pupuk nasional. Pemerintah mendirikan koperasi-koperasi yang dikenal dengan KUD (Koperasi Unit Desa).

Pemerintah lalu melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita(Pembangunan Lima Tahun). Pelita berlangsung dari Pelita I-Pelita VI.
Pelita I(1 April 1969 – 31 Maret 1974). Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita I lebih menitikberatkan pada sektor pertanian.
Keberhasilan dalam Pelita I yaitu:
  • Produksi beras mengalami kenaikan rata-rata 4% setahun.
  • Banyak berdiri industri pupuk, semen, dan tekstil.
  • Perbaikan jalan raya.
  • Banyak dibangun pusat-pusat tenaga listrik.
  • Semakin majunya sektor pendidikan.
Pelita II(1 April 1974 – 31 Maret 1979)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja . Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.
Pelita III(1 April 1979 – 31 Maret 1984)
Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan. Asas-asas pemerataan di tuangkan dalam berbagai langkah kegiatan pemerataan, seperti pemerataan pembagian kerja, kesempatasn kerja, memperoleh keadilan, pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan,dll
Pelita IV(1 April 1984 – 31 Maret 1989)
Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan ondustri yang dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IV antara lain.
Swasembada Pangan
Pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil-nya Indonesia berhasil swasembada beras. kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO(Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia.
Pelita V(1 April 1989 – 31 Maret 1994)
Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk memantapakan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor.
Pelita VI (1 April 1994 - 31 Maret 1999)
Pada masa ini pemerintah lebih menitikberatkan pada sektor bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi ini berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.

5.       JAMAN ORDE REFORMASI
Pada era reformasi, paradigma pembangunan pertanian meletakkan petani sebagai subyek, bukan semata-mata sebagai peserta dalam mencapai tujuan nasional. Karena itu pengembangan kapasitas masyarakat guna mempercepat upaya memberdayakan ekonomi petani, merupakan inti dari upaya pembangunan pertanian/pedesaan. Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat pertanian menjadi mandiri dan mampu memperbaiki kehidupannya sendiri. Peran Pemerintah adalah sebagai stimulator dan fasilitator, sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat petani dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan pada paradigma tersebut maka visi pertanian memasuki abad 21 adalah pertanian modern, tangguh dan efisien. Untuk mewujudkan visi pertanian tersebut, misi pembangunan pertanian adalah memberdayakan petani menuju suatu masyarakat tani yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan. Hal ini akan dapat dicapai melalui pembangunan pertanian dengan strategi . Optimasi pemanfaatan sumber daya domestik (lahan, air, plasma nutfah, tenaga kerja, modal dan teknologi) . Perluasan spektrum pembangunan pertanian melalui diversifikasi teknologi, sumber daya, produksi dan konsumsi Penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi secara dinamis, dan Peningkatan efisiensi sistem agribisnis untuk meningkatkan produksi pertanian dengan kandungan IPTEK dan berdaya saing tinggi, sehingga memberikan peningkatan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat secara berimbang.
Salah satu langkah operasional strategis yang dilakukan dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas adalah Gerakan Mandiri (Gema) yang merupakan konsep langkah-langkah operasional pembangunan pertanian, dengan sasaran untuk meningkatkan keberdayaan dan kemandirian petani dalam melaksanakan usaha taninya. Mulai TA 1998/1999 telah diluncurkan berbagai Gema Mandiri termasuk Gema Hortina untuk peningkatan produksi hortikultura. Gerakan Mandiri Hortikultura Tropika Nusantara menuju ketahanan hortikultura (Gema Hortina), dilaksanakan untuk mendorong laju peningkatan produksi hortikultura. Melalui gerakan ini komoditas hortikultura yang dikembangkan adalah sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat unggulan.
Komoditas yang diutamakan adalah yang bernilai ekonomi tinggi, mempunyai peluang pasar besar dan mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang pengembangan teknologi. Adapun upaya yang dilaksanakan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya hortikultura unggulan tersebut meliputi penumbuhan sentra agribisnis hortikultura dan pemantapan sentra hortikultura yang sudah ada.
Komoditas unggulan yang mendapat prioritas adalah :
  • Sayuran : kentang, cabe merah, kubis, bawang merah, tomat dan jamur
  • Buah-buahan : pisang, mangga, jeruk, nenas dan manggis
  • Tanaman hias : anggrek
  • Tanaman obat : jahe dan kunyit.
 Kegiatan pertanian merupakan mata pencaharian terbesar penduduk didunia termasuk di Indonesia. Sejarah Indonesia pun tidak terlepas dari sektor pertanian (menghasilkan bahan baku seperti padi, jagung, sagu, dll) dan perkebunan (menghasilkan buah-buahan) terutama pada masa kolonial penjajahan Belanda kegiatan pertanian dan perkebunan menjadi penentu tingkat social dan perekonomian seseorang. Meskipun kegiatan pertanian hanya menyumbang rata-rata 4% dari PDB (Produk Domestik Bruto) suatu negara namun kegiatan pertanian ini menjadi penyedia lapangan pekerjaan terbesar bagi setiap negara. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja sekitar 44,3% bagi penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kegiatan pertanian ini sangat besar pengaruhnya dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia sehingga kegiatan pertanian ini tidak dapat diabaikan dan berpengaruh juga terhadap tumbuh kembangnya setiap negara. Mengingat negara Indonesia merupakan negara yang subur akan tanah, kaya akan sumber daya alam, sehingga berpotensi tinggi dalam mengembangkan usaha pertanian. Sudah seharusnya kita mengolah setiap limpahan sumber daya yang ada dengan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sektor pertanian dinegara kita yang turut meningkatkan pula sektor pertanian baik secara langsung maupun tidak langsung membangkitkan sektor-sektor lainya dalam memajukan bangsa. Perlu kita ketahui mengapa sektor pertanian ini perlu dikembangkan dan dimajukan dinegara kita. Disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
Yang artinya negara Indonesia merupakan wilayah yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang amat subur memiliki letak astronomis 6° LU – 11°LS dan 94°BT – 141°BT menandakan bahwa wilayah Indonesia merupakan wilayah yang subur dan beriklim tropis. Potensi wilayah yang demikian sangat baik kaitannya dalam pengembangan sektor pertanian. Ini menandakan faktor iklim yang sangat mempengaruhi faktor terbentuk dan tumbuh suburnya setiap tanaman. Iklim di Indonesia yang cukup dalam memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, mempengaruhi tumbuh suburnya setiap tanaman dengan mudah. Potensi yang demikian membuat wilayah Indonesia mendapat julukan sebagai “Kolam Susu” dimana setiap tangkai maupun bibit yang ditanam diwilayah Indonesia selalu tumbuh subur dan menghasilkan uang.
Potensi yang demikianlah yang harusnya kita perhatikan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Meskipun sektor pertanian kelihatannya mudah dan berpengaruh kecil terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) namun disinilah kekayaan yang berlimpah yang dianugerahi oleh alam kepada negara kita yang perlu dikembangkan dan diolah demi peningkatan pendapatan perekonomian negara, serta mampu berdaya saing dengan negara-negara lain sebagai pengekspor bahan baku alam dan menjadi pemenuhan kebutuhan bagi setiap masyarakatnya.
Bila ditinjau dari segi letak geografis wilayah Indonesia berada pada posisi dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Dan terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Hal ini menandakan bahwa letak wilayah negara kita berada di sebuah jalur internasional yaitu sebuah jalur yang strategis dalam menjalankan berbagai sektor yang seharusnya mampu menjadi daya ikat bagi negara-negara luar terutama dalam bidang pemasaran barang-barang produksi dalam negeri salah satunya produksi hasil pertanian.
Untuk itu pentingnya bagi kita untuk mengetahui situs-situs opportunity yang tepat dalam memanfaatkan segala ketersediaan kesempatan yang didepan mata terutama dalam memasarkan produk-produk pertanian dari dalam negeri sehingga dapat menimbulkan suatu istilah yang disebut demand yaitu permintaan barang dari negara luar sebagai hasil pendemonstrasian jenis maupun kualitas barang yang bermutu baik sehingga dipercaya oleh setiap negara dalam kegiatan bilateral maupun multilateral yang dimulai dari sektor yang dianggap kecil yaitu pertanian tetapi memberi dampak serta keuntungan yang besar bagi negara kita.


2)       Pangsa Pasar Terhadap Pendapatan Nasional Cukup Besar
Bisa dikatakan tidak banyak orang yang tahu dan paham bahwa sektor pertanian menaruh keuntungan yang cukup besar pada PDB negara dan banyak yang beranggapan bahwa sektor pertanian hanya sektor sampingan yang tidak perlu terlalu diperhatikan. Meskipun hanya memberi 17,3% bagi PDB tiap tahunnya, sektor ini menjadi barang komoditi yang paling dicari oleh masyarakat karena menjadi kebutuhan primer dalam pemenuhan kebutuhan pangan yaitu menjadi kebutuhan sehari-hari dan tidak boleh habis stoknya karena bisa berdampak fatal bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Karena bila terjadi suatu kesalahan yang tidak terencana penyediaannya atau habis didalam negeri sendiri kita bisa kerepotan untuk mengimpor dari negara luar. Oleh sebab itu sektor pertanian harus diperhatikan lebih baik karena menjadi faktor primer dalam pemenuhan kebutuhan dan seharusnya sebagai negara yang terletak diwilayah tropis kita harus bisa memanfaatkan keadaan alam yang ada dengan meningkatkan hasil produksi dari sektor pertanian ini karena selain bermanfaat sebagai pemenuh kebutuhan setiap keluarga bisa menjadi sector yang amat menguntungkan apabila dibawa kepangsa pasar dan dilihat pada pangsa pasar yang lebih luas.
            Bila dilihat dari segi ekonomi sektor pertanian ini mampu menaikan PDB kita dan membawa keuntungan tentu saja apabila ditingkatkan hasil produksinya dan mencari wilayah yang dianggap memiliki pangsa pasar yang luas. Tidak perlu melihat secara jauh atau mencari pangsa pasar kenegara luar. Melihat dari segi kuantitas wilayah Indonesia yang terdiri dari ±250 juta jiwa saja sudah menjadi target utama pangsa pasar yang cukup ekonomis dan menguntungkan bagi kita. Apalagi ditambah bila kita mampu menembus kepasar luar yang membutuhkan barang-barang hasil pertanian negara kita. Ini merupakan suatu perencaan yang cukup bagus dalam menembus pasar dunia bahkan bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor pertanian berkali-kali lipat dari biasanya. Dari pembelajaran inilah kita bisa menentukan setiap target yang akan ditempuh kedepanya dengan melirik kepada sector yang dianggap kecil sebenarnya bisa memberi keuntungan yang besar.
            Namun bukan semudah membalikan telapak tangan dalam melakukan sutau proses pencapaian target ini. Di setiap titiknya dibutuhkan suatu perjuangan yang tidak gampang bisa dikatakan demikian mengapa, karena bila kita melihat kebelakang kita akan mengetahui seberapa besar kendala-kendala yang menjadi penghambat dalam memajukan sektor pertanian yang memang membutuhkan kepedulian dari seluruh pihak. Agar pencapaian akan tujuan tersebut dapat terlaksana.
3)       Peranan Petani Dalam Penyediaan Pangan Masyarakat
Peranan petani tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan masyarakat. Mengapa demikian karena petani menjadi pemasok setiap kebutuhan pangan dari setiap anggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya sehari-hari. Tanpa adanya petani manusia tentu tidak dapat memenuhi kebutuhannya bahkan harus mngimpor barang-barang pangan dari luar. Namun dibeberapa negara besar seperti arab yang sering mengimpor hasil tani kedalam negaranya, kurang memanfaatkan peranan dari petaninya bukan dikarenakan faktor ketidaksediaan modal melainkan faktor  ketidakmampuann dari segi tanah dan iklim mereka untuk bercocoktanam, sehingga sektor pertanian kurang berkembang dinegara timur tersebut.
Untuk wilayah Indonesia profesi sebagai petani mampu mengurangi angka pengangguran yang cukup besar dimana sektor pertanian terbuka secara luas asalkan memiliki modal dan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaaan usaha tani tersebut. Keterkaitan peran para petani dengan masyarakat bisa disamakan sebagai keterkaitan antara produsen dengan konsumen. Dimana produsen harus selalu menyediakan setiap saat barang-barang kebutuhan dari konsumennya. Oleh karena itu terdapat saling ketergantungan antara peran petani dengan masyarakat dalam pemenuhan setiap kebutuhan masyarakat.
Sektor pertanian menjadi salah satu dari unsur-unsur yang mengisi pertumbuhan perekonomian disetiap negara . Di negara arab sekalipun meskipun wilayahya lahanya tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan bercocok tanam namun sector perekonomian menjadi salah satu unsur pengisi basis pertumbuhan perekonomian dinegaranya misalnya dengan membudidayakan tanaman kurma yang nilai komoditinya cukup besar dalam pengeksporan keseluruh negara termasuk ke Indonesia yang ikut mengimpor komoditi pertanaian dari Arab. Dengan kata lain sektor pertanian meski hanya menyumbang tidak sampai dari ¼ pendapatan negara tetapi menjadi penopang terhadap pendapatan dari setiap negara terutama di Indonesia yang tiap tahunya mengekspor biji mete, beras, dan berbagai bahan pokok lainya dalam pangan menjadi pemasukan devisa negara tiap tahunnya.
Adanya pasar bebas harusnya menjadi tolak ukur bagi pemasaran produk hasil pertanian di negara kita dengan produk luar yang artinya kita tidak boleh kalah saing terhadap segala bentuk pola-pola pemasaran yang datangnya dari luar tetapi lebih meningkatkan semangat dan kinerja dalam dunia persaingan bisnis, politik, dan berbagai bidang lainya karena kemajuan zaman yang begitu pesat. Kita tidak boleh semakin melemah namun harus tetap menjaga eksistensi dengan memanfaatkan modal yang kita miliki sebaik-bainya dan terencana sehingga memiliki nilai jual dan mampu bersaing terhadap negara manapun.

Kalau dilihat pola perubahan kesempatan kerja di pertanian dan industri manufaktur, pangsa kesempatan kerja dari sektor pertama menunjukkan suatu pertumbuhan tren yang menurun, sedangkan di sektor kedua meningkat. Perubahan struktur kesempatan kerja ini sesuai dengan yang di prediksi oleh teori mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi dari suatu proses pembangunan ekonomi jangka panjang, yaitu bahwa semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin kecil peran dari sektor primer, yakni pertambangan dan pertanian, dan semakin besar peran dari sektor sekunder, seperti manufaktur dan sektor-sektor tersier di bidang ekonomi. Namun semakin besar peran tidak langsung dari sektor pertanian, yakni sebagai pemasok bahan baku bagi sektor industri manufaktur dan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Struktur tenaga kerja kita sekarang masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar 42,76 persen (BPS 2009), selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20.05 persen, dan industri pengolahan 12,29 persen. Pertumbuhan tenaga kerja dari 1998 sampai 2008 untuk sektor pertanian 0.29 persen, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,36 persen, dan industri pengolahan 1,6 persen.
Sedangkan pertumbuhan besar untuk tenaga kerja ada di sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa sebesar 3,62 persen, sektor kemasyarakatan, sosial dan jasa pribadi 2,88 persen dan konstruksi 2,74 persen. Berdasarkan data ini, sektor pertanian memang hanya memiliki pertumbuhan yang kecil, namun jumlah orang yang bekerja di sektor itu masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa yang pertumbuhannya paling tinggi.

Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian. Komoditas ekspor pertanian Indonesia cukup bervariasi mulai dari getah karet, kopi, udang, rempah-rempah, mutiara, hingga berbagai macam sayur dan buah.
Peran pertanian dalam peningkatan devisa bisa kontradiksi dengan perannya dalam bentuk kontribusi produk. Kontribusi produk dari sector pertanian terhadap pasar dan industri domestic bisa tidak besar karena sebagian besar produk pertanian di ekspor atau sebagian besar kebutuhan pasar dan industri domestic disuplai oleh produk-produk impor. Artinya peningkatan ekspor pertanian bisa berakibat negative terhadap pasokan pasar dalam negeri, atau sebaliknya usaha memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri bisa menjadi suatu factor penghambat bagi pertumbuhan ekspor pertanian. Untuk mengatasinya ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menambah kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing produknya. Namun bagi banyak Negara agraris, termasuk Indonesia melaksanakan dua pekerjaan ini tidak mudah terutama karena keterbatasan teknologi, SDM, dan modal.



PENUTUP

1.      Sektor pertanian merupakan bagian dari sektor riil yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, karena sebagai negara agraris seharusnya menjadi tulang punggung perekonomian.
2.      Sektor pertanian merupakan penopang tertinggi dalam pendapatan negara serta menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat Indonesia mengingat wilayah kita yang kaya akan lahan, subur, dan iklim mendukung. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas meruapakn komoditi terbesar Megara Indonesia yang menduduki posisi teratas dalam BPS terhadap perhitungan PDB di Indonesia tiap tahunnya.
3.      Dalam masalah kepemilikan lahan pemerintah beserta masyarakat harus tururt membela hak lahan milik petani guna menjaga kelangsungan lingkungan dan pengolaan lahan untuk kegiatan pertanian.
4.      Perlu pula adanya penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat guna meningkatkan semangat para petani dalam pengeloaan lahan, penyampaian informasi tani yang tepat dalam peningkatan hasil pangan, cara-cara mengkreasikan hasil tani, serta cara-cara penggunaan alat-alat teknologi canggih guna mendapatkan hasil yang optimal dari kegiatan bertani dengan efektif dan efisien tanpa memakan waktu lama dan tenaga yang besar serta dengan modal yang sekecil-kecilnya sesuai dengan prinsip ekonomi.
1.      Sebagai negara agraris dan Mahasiswa pertanian (Agribisnis) mari kita menjaga dan melestarikan lingkungan kita dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan agar dapat dirasakan oleh anak cucu, cici, caca kita dikemudian hari.
2.      Kami menyadari masih banyak kekurangan dari makalah kami baik dari segi redaksi kata maupun penulisannya jadi kami sangat berterimakasih kepada pembaca yang memberikan kritik, saran dan solusi agar makalah kami dapat diperbaiki.



Bappenas. Kajian Evaluasi Revitalisasi Pertanian Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Petani. Jakarta, Desember 2012.
Kementerian Pertanian. Laporan Kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2011. Jakarta, Desember 2011.
“Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2012 .” http://bps.go.id (akses 23 Februari 2013)
Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2012.” http://bps.go.id (akses 23 Februari 2013)
“Profil Kemiskinan di Indonesia September 2012.” http://bps.go.id (akses 23 Februari 2013)
NN. 2010. Pembangunan Pertanian di Indonesia. Melalui: