.

Senin, 27 Maret 2017

Konsep Biaya Produksi


@B22-Rekso

Pengertian  Biaya
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:40), biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi.
Sedangkan menurut Supriyono (2000:185), biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengertian biaya menurut Harnanto dan Zulkifli (2003:14) adalah sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir yaitu mendatangkan laba.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menentukan metode yang tepat untuk menghimpun dan mengalokasi biaya.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Sulistianingsih dan Zulkifli (1999:83-86) dan Harnanto dan Zulkifli (2003:14) penggolongan biaya dapat didasarkan pada hubungan antara biaya dengan:
1).Obyek Pengeluaran, dimana prinsip dari penggolongan biaya ini berkaitan dengan pengeluaran. Misalnya: biaya untuk membayar gaji karyawan tersebut disebut biaya gaji.
2). Fungsi Pokok Perusahaan, dalam perusahaan manufaktur biaya diklasifikasikan menjadi:
a.   Biaya produksi (Manufacturing) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku (Raw Material Cost) yakni bahan yang merupakan bagian integral dari produk jadi
Biaya pemasaran (Marketing), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk atau jasa biasanya dalam rangka mendapatkan dan memenuhi pesanan.
c.   Biaya administrasi dan umum (Administration), yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengarahkan, mengendalikan dan untuk mengoperasikan perusahaan/menetapkan kebijakan.
d.  Keuangan (Fiancial) yakni biaya yang berkaitan dengan upaya mencari dana.
Manajemen Biaya 
Manajemen Biaya adalah proses dimana perusahaan mengontrol dan merencanakan biaya dalam melakukan bisnis. Masing-masing proyek harus telah disesuaikan dengan rencana manajemen biaya, dan perusahaan secara keseluruhan juga mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara keseluruhan. Tidak ada pengertian tunggal untuk istilah ini, karena memiliki aplikasi yang luas. Bila dilaksanakan dengan baik, manajemen biaya akan diterjemahkan ke dalam mengurangi biaya produksi untuk produk dan layanan, serta peningkatan nilai yang dikirimkan kepada pelanggan. 

BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA JASA
Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan modal seperti pabrik, tanah, dan mesin.
Jasa adalah tugas atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. 
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah ditetapkan. Biaya dibagi menjadi dua: 
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. 
Biaya non-produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi.

 TIGA TUJUAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA
1. Menentukan biaya
2. Membantu pengambilan keputusan
3. Aktifkan pelaporan keuangan
Perilaku biaya
Perilaku adalah cara biaya merubah hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Horison waktu berperan penting dalam penentuan perilaku biaya karena biaya dapat berubah dari tetap menjadi variabel, bergantung pada apakah keputusan yang diambil mencakup jangka pendek atau jangka panjang. Dalam jangka panjang, semua biaya adalah variabel, sementara dalam jangka pendek sedikitnya satu biaya adalah tetap. Lamanya periode jangka pendek bergantung pada penilaian manajemen dan tujuan dimana perilaku biaya sedang diestimasi.
Metode tinggi rendah
Pada metode tinggi rendah, dua titik yang dipilih dari grafik scatter adalah titik tinggi dan titik rendah berkenaan dengan tingkat aktivitas. Dua titik ini kemudian digunakan untuk menghitung titik potong dan kemiringan garis tempat kedua titik tersebut terletak. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah. Metode tinggi rendah bersifat objektif dan sederhana. Akan tetapi, jika titik tinggi dan rendah tersebut tidak mempresentasikan hubungan biaya yang sebenarnya, hubungan tersebut akan salah diperkirakan.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = Perubahan biaya/Perubahan output
Biaya variabel per unit = (Biaya tinggi-Biaya rendah)/(Output tinggi-Output rendah)
dan,
Biaya tetap = Biaya total titik tinggi – (Biaya variabel per unit x Output tinggi)
Biaya tetap = Biaya total titik rendah – (Biaya variabel per unit x Output rendah)
Metode scatterplot
Metode scatterplot menyangkut pemeriksaan garis scatter (suatu plot yang menunjukkan total biaya campuran pada berbagai tingkat aktivitas yang berbeda) dan pemilihan dua titik yang tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dengan aktivitas. Oleh karena kedua titik tersebut menentukan suatu garis, kedua titik yang dipilih tersebut dapat digunakan untuk menentukan titik potong dan kemiringan garis tempat mereka berada. Titik potong tersebut memberikan perkiraan komponen biaya tetap dan kemiringan memberikan estimasi biaya variabel per unit aktivitas. Metode scatterplot adalah suatu cara yang baik untuk mengidentifikasi nolinearitas, adanya outlier dan adanya pergeseran dalam hubungan biaya. Kelemahannya terletak pada sukjektivitasnya.
Metode kuadrat terkecil
Metode kuadrat terkecil menggunakan semua titik (kecuali outlier) pada grafik scatter dan menghasilkan suatu garis yang paling sesuai dengan semua titik. Garis paling sesuai adalah  garis yang terdekat ke semua titik yang diukur melalui penjumlahan kuadrat deviasi titik-titik tersebut dari garis. Metode kuadrat terkecil menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data, dan karena itu, lebih direkomendasikan dari pada metode tinggi rendah dan scatterplot.
Metode kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya dalam menilai keandalan persamaan biaya. Koefisien determinasi memungkinkan seorang analis untuk menghitung jumlah variabilitas biaya yang dijelaskan oleh penggerak biaya tertentu. Koefisien korelasinya juga mengukur  kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan.

KESIMPULAN

Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang/jasa.
DAFTAR PUSTAKA

HerryAkmen. 2011. Akutansi manajemen. http://herryakmen.blogspot.co.id/2011/09/konsep-biaya.html

Gitaz. 2012. Konsep Biaya. http://gitaisz.blogspot.co.id/2012/05/konsep-biaya.html

Ryuzaki. 2016. Ekonomi Manejerial. http://faryanie99.blogspot.co.id/2016/10/ekonomi-manajerial-konsep-biaya-produksi.html

Putri Falinsya. 2016. Konsep biaya dan perilaku. http://falinsyaputri68.blogspot.co.id/2016/11/konsep-biaya-produksi-penerimaan-dan.html

zetzu. 2012. Biaya Pengeluaran dan Rumus. http://zetzu.blogspot.co.id/2012/10/konsep-dan-perilaku-biaya.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.