.

Minggu, 19 Maret 2017

Pemburu Cabai : Permintaan Cabai Merah Di Indonesia

                       
@A35-Andika 

Oleh : Andika fernanda                                                                                                   
                       
ABSTRAK

     Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, jumlah penduduk dan pendapatan terhadap permintaan cabai merah di Provinsi Sumatera Utara;
untuk menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, harga pupuk (Urea, ZA, SP-36) dan luas panen cabai merah terhadap penawaran cabai merah di Provinsi Sumatera Utara; dan untuk menganalisis bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran cabai merah.

PENDAHULUAN

     Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini berperan sebagai sumber penghasil bahan makanan, sumber bahan baku bagi industri, mata pencaharian sebagian besar penduduk, penghasil devisa negara dari ekspor komoditasnya bahkan berpengaruh besar terhadap stabilitas dan keamanan nasional. Salah satu komoditas pertanian yang tumbuh subur.

     Cabai merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk tanpa memperhatikan tingkat sosial. Cabai memiliki pengaruh besar terhadap dinamika perokoniman nasional sehingga dimasukkan dalam jajaran komoditas penyumbang inflasi terbesar yang terjadi setiap tahun. Komoditas ini berprospek cerah, mempunyai kemampuan menaikkan taraf pendapatan petani, nilai ekonomisnya tinggi, merupakan bahan baku industri, dibutuhkan setiap saat sebagai bumbu masak, berpeluang ekspor, dapat membuka kesempatan kerja, dan merupakan sumber vitamin C.
METODE PENELITIAN

 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan metode purposive atau sengaja artinya penentuan daerah penelitian didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu yang sudah disesuaikan dengan tujuan penelitian (Singarimbun, 1989). Daerah Penelitian dilakukan.

Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series tahunan selama 10 tahun yaiu periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2013.

Metode Analisis Data
 Untuk tujuan 1 dan 2 dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS. Sedangkan untuk tujuan 3 dianalisis dengan menggunakan model Cobweb dengan fungsi permintaan dan penawaran yang dipengaruhi oleh faktor harga.

Perkembangan Produksi Dan Produktivitas Cabai Di Indonesia

Sejalan dengan perkembangan luas panennya, produksi cabai selama tahun 1980 - 2014 berfluktuasi cenderung meningkat (Gambar 3.2). Sementara pada tahun 1980 produksi cabai Indonesia sebesar 207,55 ribu ton maka pada tahun 2014 produksi cabai telah mencapai 1.875,07 juta ton dengan rata-rata pertumbuhan selama periode tersebut sebesar 9,59% per tahun.

Identifikasi Masalah

   Berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, jumlah penduduk, dan pendapatan terhadap permintaan cabai merah di daerah penelitian, berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, harga pupuk (Urea, ZA, SP-36) dan luas panen cabai merah terhadap penawaran cabai merah di daerah penelitian, dan bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran cabai merah di daerah penelitian ?

Cara mengatasi masalah tersebut
1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh nyata terhadap permintaan. Hal ini menyebabkan permintaan terus bertambah setiap tahunnya sehingga harus disokong dengan supply cabai merah yang cukup. Petani diharapkan dapat menerapkan teknologi yang ada sehingga produktivitas tanaman cabai merah dapat ditingkatkan lagi guna meningkatkan produksi.
 2.  Lahan-lahan kosong yang ada di Provinsi Sumatera Utara sebaiknya ditanami cabai merah karena luas lahan berpengaruh terhadap jumlah produksi. Hal ini dilakukan mengingat pertumbuhan penduduk semakin meningkat yang diiringi dengan peningkatan konsumsi cabai merah setiap tahunnya.

Kesimpulan
 1. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai beta, variabel yang berpengaruh positif terhadap permintaan cabai merah di Provinsi Sumatera Utara adalah pendapatan perkapita. Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R2 ) menunjukkan bahwa variabel bebas (harga cabai merah, jumlah penduduk dan pendapatan) mampu menjelaskan variabel terikat (permintaan cabai merah) sebesar 87,9% sementara 12,1% lagi dipengaruhi oleh variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model.

Daftar pustaka :
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/viewFile/14452/6360
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id
Amang, dkk. 1996. Ekonomi Cabai Merah di Indonesia. IPB Press. Bandung.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Analisis Potensi Komoditas

Unggulan Hortikultura Sumatera Utara Tahun 2010. Medan
https://eprints.uns.ac.id/7272/1/70510207200906331.pdf
Chiang, A. C. 2005. Dasar-dasar Matematika Ekonomi. Erlangga : Jakarta
Rahardja, P. dan Manurung, M. 2004. Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga.
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Jakarta
Santika. 2001. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya.
Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey. PT Pustaka
LP3ES Indonesia : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.