.

Selasa, 18 April 2017

Keadaan Ekonomi Sulawesi Selatan

@B09-Kharisma

Menurut TribunNews.com, Bank Indonesia memprediksi perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tumbuh dalam kisaran 7,2-7,6 persen. Angka pertumbuhan ini lebih baik dibanding tahun ini yang diprediksi berada pada 7,0- 7,4 persen.
Hal tersebut sejalan dengan perekonomian nasional yang diprediksi masih kondusif. Meskipun belum sekuat pencapaian di tahun 2010 dan 2012 lalu. Perekonomian Indonesia pada 2017 diprediksi tumbuh di kisaran 5,0-5,04 persen.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulsel Wiwiek Sisto Widayat mengatakan perekonomian Sulsel di tahun depan masih akan didukung oleh pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar dan eceran,konstruksi, serta pertambangan dan penggalian.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulsel tersebut dengan asumsi bahwa pembangunan berbagai proyek infrastruktur yg saat ini terhenti harus dapat dilanjutkan lagi pada 2017.
Infrastruktur itu diantaranya pembangunan pelabuhan-pelabuhan Makassar-Barru, tiga proyek jalan dan bypass, proyek Kereta Api Trans Sulawesi trace Makassar - Pare-pare, pembangunan pembangkit listrik di Jeneponto, pembangunan beberapa bendungan dan waduk.

"Selain itu realisasi APBN 2017 harus lebih baik dan merata sepanjang tahun, membaiknya kondisi negara-negara mitra dagang utama sulsel dan trend membaiknya harga komoditi internasional terus berlanjut," imbuhnya.
Sebenarnya, lanjut Wiwiek, kondisi perekonomian global yang masih melemah juga berdampak negatif terhadap perekonomian di Sulawesi Selatan melalui jalur perdagangan internasional.

Sumber pendapatan dari provinsi Sulawesi Selatan adalah :

1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Daerah 
3. Hasil kekayaan alam Daerah , yaitu :

Beberapa sektor unggulan Provinsi Sulawesi Selatan

1. Pertanian 

Sulawesi selatan merupakan penghasil tanaman panan dikawasan timur Indonesia. Predikat sebagai lumbun padi nasional mengukuhkan posisi sulawesi selatan sebagai produsen tanaman pangan yang cukup potensial. Selain ini padi sebagi komoditasi tanaman pangan andalan, tanaman pangan lainnya yang dihasilkan sulawesi selatan adalah jagun, ubi kayu, ubi jalar dan kacang – kacangan. 

Produksi padi sul-sel tahun 2004 sebesar 3.229.912 ton yang dipanen dari area seluas 704.775 ha atau rata-rata 4,58 ton perhektar yang berarti turun sekitar 1,24 persen dibandingkan dengan tahun 2003, yang menghasilkan 4.003.078 ton padi dengan luas panen 847.305 ha dengan rata-rata produksi 4,72 ton per hektar.

Sebagian besar produksi padi di sul-sel dihasilkan oleh jenis padi sawah. Jenis padi ini menyumbang 99,65 persen dari seluruh produksi padi atau sebesar 3.218.651 ton sedangkan sisanya dihasilkan oleh padi lading. Produksi jagung sul-sel pada tahun 2004 sebesar 661.249 ton dengan luas panen 192.456 ha atau menghasilkan rata-rata 3,44 ton / ha. Produktivitas tanaman ini relative naik jika dibangdingkan dengan tahun 2003 yang berproduksi rata-rata 2,86 ton/ha. Produksi ubi jalar, ubi kayu dan kacang – kacangan,padi,jagung,ubi kayu,kedelai,tebu dan kopi

2. Kehutanan 

Hutan di sulawesi selatan pada tahun 2004 seluas 3.264.713 ha yang antara lain terdiri dari 1.207.301,90 ha hutan lindung, 488.551,00 ha hutan produksi terbatas, dan 131.041,10 ha hutan produksi biasa. Produksi hasil hutan terdiri dari kayu dan non kayu (seperti rotan dan dammar). Produksi hutan Sul-Sel pada tahun 2004 yang berupa kayu sebesar 147.739,24 kubik. Hasil lainnya yakni rotan 6.478,67 pon dan getah pinus 180.126,000. 

3. Perindustrian 

Sektor industri dapat dibedakan atas industri besar, sedang, kecil dan rumah tangga. Data mengenai industri esar dan besar tersedia setiap tahun yang di kumpulkan dengan cara sensus lengkap, sedangkan data industri kecil dan rumah tangga tidak tersedia setiap tahun.

Perusahaan Sulawesi Selatan tahun 2004 tercatat sebanyak 65.906 buah dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 210.689 orang jumlah perusahaan ini mengalami penurunan diandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana tercatata 74.212 buah dengan tenaga kerja 209.319.

4. Pertambangan 

Jenis bahan tambang atau galian yang banyak terdapat di Sulawesi Selatan adalah batu gamping sebanyak 3.443.640,95 ton. Jenis tambang lainnya berupa tanah liat, nikel, pasir, dan marmer.

5. Perikanan

Kontribusi sub sektor perikanan pada tahun 1994 terhadap PDRB sebesar 7,67 persen, meningkat menjadi 9,20 persen pada tahun 1999. Sedangkan kontribusi sub sektor perikanan terhadap sektor pertanian pada tahun 1994 sebesar 19,98 persen dan meningkat menjadi 21,94 persen pada tahun 1999.

Produksi perikanan laut pada tahun 1994 sebesar 394,4 ribu ton dan pada tahun 1999 meningkat menjadi 429,9 ribu ton dengan rata?rata perturnbuhan sebesar 4,23 persen. Produksi perikanan mengalami peningkatan sekitar 4,43 % pertahun yang berhasil dari penangkapan di laut, dan perairan umum, budidaya tambak, kolam dan mina padi. Sedangkan perdagangan hasil perikanan ke luar negeri adalah udang beku, teripang, rumput laut dan telur-telur ikan terbang.

6. Pariwisata

Kontribusi pariwisata bagi Provinsi Sulawesi Selatan begitu nyata karena banyak sector Pariwisata yang kini tengah di kembangkan terutama pariwisata di bidang kelautan, setiap tahun banyak turis yang mengunjungi Sulsel terutama Makassar baik turis asing maupun turis dalamnegeri sendiri.beberapa tempat pariwisata yang ada di sumatra selatan yang indah juga menambah pendapatan daerah sumatra selatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan :

1.Sumber Daya Alam

Sumber daya alam Sulawesi selatan berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak Selain itu Sumatrea selatan kaya akan Sumber daya alam di bidang pertanian hal ini dapat membantu pendapatan daerah Sulawesi selatan dan dapat digunakan untuk pembangunan daerah.

2. Posisi geografis

Sulawesi selatan posisi geografi sangat strategis terbukti banyak pelabuhan plabuhan yang dapat meningkatkan pendapatan daerah.

3.Sumber Daya Manusia

Sulawesi selatan harus menigkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya agar dapat membantu terciptanya pembangunan daerah yang maksimal

4.Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Di samping itu ada juga faktor-faktor non ekonomi yg dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,keadaan politik,kelmbagaan dan sistem yang berkembang dan berlaku.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.