.

Selasa, 18 April 2017

Perekonomian Kota Cirebon.

@A15-TRISCA

Abstrak
Ekonomi adalah salah satu pemicu hidupnya suatu kota, suatu kota dikatakan maju dan berkembang atau bahkan lemah bisa di pengaruhi oleh perkembangan ekonominya. 


Pendahuluan 
Kota cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.Kota ini berada di pesisir utara jawa/ yang di kenal dengan jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya.Cirebon dikenal dengan kota Udang dan kota Wali.

Perkembangan ekonomi kota cirebon di pengaruhi oleh letak geografis yang strategis dan karakteristik Sumber Daya Alam, sehingga struktur perekonomiannya di dominasi oleh sektor industri pengelolaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa.

Rumusan Masalah
Perkembangan ekonomi di kota Cirebon dari tahun ke tahun
Gejolak perekonomian di kota Cirebon 

Pembahasan
Perkembangan ekonomi di kota Cirebon, Jawa Barat, Terus menggeliat. Hampir Separuh Dari Seluruh Luas kota cirebon, dijadikan Pusat Perdagangan dan jasa. 

Tahun 2014, tercatat sebanyak 1.600 hektar Lahan Sudah Berubah Menjadi Pusat Perdagangan Dan Komersial Dari jumlah 3.800 hektar Luas Kota Cirebon.

Perlebaran ruas jalan, terlihat di beberapa Titik Tengah Kota. Sebagian diproyeksikan Bisnis untuk review Perdagangan, jasa Bidang, Dan juga Pelayanan Publik.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Kota Cirebon, Ir H Yoyon Indrayana MT, menyebutkan, pertumbuhan Ekonomi di Kota Cirebon Sudah menggeliat Sangat pesat. Tahun 2014, daerah Perdagangan dan jasa makin meluas Hingga 1.600 Hektar Dari Sekitar 600 hektar di Tahun 2006-2007.

“Hasil Evaluasi Kami, Tahun menyebutkan 2006 - 2007, Lahan dagang dan jasa Hanya Sekitar 600-700 hektar. Dan Tahun 2014 Penyanyi, Sudah meningkat doa kali lipatnya, yakni 1.600 hektar,”kata Yoyon, Selasa (30/9/2014).

Proses Perluasan Lahan Mulai dirasa sejak 2010, 2011, Dan MENINGKAT PESAT di Tahun 2014. Dari jumlah 1,6000 hektar, Beroperasi rinci Yoyon menjelaskan, 1.000 hektar digunakan untuk review Pusat Perbelanjaan, Pertokoan, restauran, Dan Perhotelan. 

Sementara 600 hektar digunakan Bidang untuk review properti Yang kian menjamur di Tengah Dan Pinggiran Kota Cirebon.

Yoyon Yang juga Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Cirebon, menyebutkan Terdapat 15 investor Sektor dagang dan jasa yang masih mengantri untuk review menanamkan modalnya di Cirebon.

“Beroperasi Jelas jumlah investor ada di Bagian Penanaman Modal. Yang Kami tau, Sampai September 2014, ada 15 investor yang masih mengantri untuk review melakukan Pembangunan di Kota Cirebon Penyanyi,”jelasnya.

Di Tengah pertumbuhan Ekonomi Yang pesat, Yoyon menyadari Suhu Udara Dan Iklim Kota Cirebon kian meningkat. Ia juga mengakui, Ruang Terbuka hijau Kota Cirebon Belum Sesuai Aturan, yakni 30 Persen Dari Total Daerah 3.800 hektar.

Namun Yoyon optimis, Dan mengklaim, Ruang Terbuka hijau di Kota Cirebon Sudah melebihi 11 Persen dari yang ditargetkan Hanya 9 Persen.



Potensi ekonomi di Wilayah Cirebon pada 2016 dinilai masih bisa terus berkembang. Namun dalam mewujudkannya dibutuhkan dukungan infrastruktur di masing-masing daerah di Wilayah Cirebon.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Muhammad Abdul Majid Ikram saat memberikan sambutan dalam pelantikan pengurus Himpuan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Kabupaten Cirebon, Jumat (22/1/2016) lalu di salah satu hotel di Kabupaten Cirebon.

“Ekonomi Wilayah Cirebon memiliki potensi untuk terus tumbuh dan pertumbuhannya masih teramat besar. Tentunya itu dapat terwujud jika didukung dengan infrastruktur yang baik di masing-masing daerah di Wilayah Cirebon,” tutur Muhammad Abdul Majid Ikram.

Menurut Muhammad Abdul Majid, keberadaan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan pengembangan Bandara International Kertajati Jawa Barat (BIJB) di Majalengka sangat membantu memberdayakan potensi ekonomi daerah di Wilayah Cirebon. Bahkan, dengan keberadaan Cipali, geliat perekonomian di Kota/Kabupaten Cirebon sudah terlihat.

“Dengan demikian pada tahun 2018 hingga 2019 nanti, dengan kemampuan infrastruktur kita yang telah baik, kita bisa tinggal landas. Karena itu, dari target pendapatan perkapita 10 -15 ribu dolar per tahun, dengan penguatan dan pengembangan infrastruktur, insya Allah bisa kita capai,” ungkap Muhammad Abdul Majid Ikram.

Muhammad Abdul Majid Ikram mengungkapkan, Bank Indonesia mencatat peningkatan konsumsi di Wilayah Cirebon cukup bagus. “Dengan laju inflasi pada 2015 sebesar 1,57 itu kami melihat sekarang ini transaksi perdagangan ritel di Wilayah Cirebon meningkat,” pungkasnya.

Adapun gejolak yang dialami dalam perkembangan di kota Cirebon di indikasikan melambat pada Triwulan III/2013, itu dilihat dari penurunan konsumsi rumah tangga, investasi dan kinerja ekspor-impor.

Pelemahan ekonomi wilayah Cirebon juga mendorong indeks penghasilan konsumen turun dan menyebabkan konsumsi rumah tangga turun.

Kabid industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon Supardi menyatakan melambatnya pertumbuhan industri sepanjang 2013 lalu dipengaruhi kondisi ekonomi dunia yang lesu.Pasar dan toko-toko di cirebon perlahan mengalami perubahan dari segi ekonominya, seperti buka-tutup usaha. Ini merupakan dinamika ekonomi yang terlihat, adanya ketidakseimbangan dalam persaingan usaha.Ada kekhawatiran akan adanya monopoli usaha yang dimainkan oleh pengusaha pasar untuk menguasai pasar di Cirebon.

Perbankan di Cirebon juga dalam masalah besar, jika aktivitas pinjam-meminjam dana/bantuan pembangunan tanpa diselingi dengan pemasukan dari nasabahnya.Itu akan membuat penurunan pemasukan dari tempat peminjaman tersebut.

Dan pada saat itu sektor yang mengalami pertumbuhan terlihat pada realisasi. Belanja barang dan jasa serta belanja modal pemerintah karena adanya percepatan realisasi berbagai proyek. 

Sampai 2014 sekarang ini perkembangan ekonomi sektor perdagangan meningkat dengan menjamurnya pusat perbelanjaan yang menggeser pasar-pasar tradisional, seperti matinya pasar Balong, Ramayanan Toserba Hero yang tutup karena sepinya pengunjung disinyalir disaingi oleh Grage Mall dan Mall-mall besar lainnya yang ada di kota cirebon ini yang lebih Trend.

Pesatnya pertumbuhan Ekonomi di Kota Cirebon Yang Belum Mampu Dirasakan dampaknya oleh warga pribumi, diprediksi bakal mengancam terjadinya kesenjangan sosial antara pemilik modal dengan society Lemah Ekonomi.

Anggota Anggota Komisi C DPRD Kota Cirebon, Jafarudin mengatakan, ketimpangan Yang Terjadi differences menjamurnya Pembangunan Hotel Dan Pusat Perbelanjaan di modern yang Kota Cirebon, Yang dampaknya Kurang Dirasakan 'masyarakat, bahkan Tidak mampu Mengurangi tingginya Angka Pengangguran lantaran Hanya Sedikit menyerap Tenaga kerja Lokal.

* Menurut Jafarudin, pesatnya Pembangunan Yang Belum Dirasakan warganya Sendiri merupakan Ironi.Pasalnya, di Sekitar Hotel Dan Pusat Perbelanjaan tersebut modern, Angka Kemiskinan Dan penganggurannya justru Tinggi.

“Kondisi sosial Penyanyi Sangat Ironi, di Lain Sisi Memang pertumbuhan Ekonomi Kota Cirebon Semakin pesat, tetapi Malah Pengangguran Dan Angka Kemiskinan meningkat. Kami (DPRD, red) akan mengusulkan ditunjukan kepada Pimpinan untuk review membahas masalah Penyanyi,”kata Jafar ditunjukan kepada‘FC’, Minggu (1/5).

Jafar menilai, para Pelaku usaha Dan Pemerintah Daerah Gagal menyerap Tenaga kerja Lokal. Padahal, jika satu Hotel atau mal can menyerap Tenaga kerja Lokal Sekitar 100 Saja orangutan, Maka Angka Pengangguran Dan Kemiskinan can ditekan. Sementara, lanjut Jafar, Sampai hari Penyanyi Pemkot Belum can memberikan proteksi Berupa regulasi agar Pelaku usaha menyerap Tenaga kerja asli daerah.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, H. Asep Dedi mengakui percepatan pertembuhan Ekonomi di Kota Cirebon, Masih Belum Dirasakan 'masyarakat.Masalah Kemiskinan Dan Pengangguran yang masih tinggi, * Menurut Asep, membuat Pemerintah Kota Cirebon kebingungan hearts Mencari akar permasalahannya.

“Saya Sendiri Prihatin dengan Kondisi seperti inisial. Peningkatan Ekonomi di Kota Cirebon Terus bertumbuh, tetapi kok justru Angka Kemiskinan Dan Pengangguran Semakin bertambah, Suami Yang Menjadi permasalahannya,”kata Asep ditunjukan kepada‘FC’, Kamis (28/4).

Data * Menurut, Warga Miskin di Kota Cirebon jika Dilihat dari warga Miskin katagori penerima Bantuan Iuran (PBI) pada Awal 2016 Lalu, mencapai 109,250 jiwa atau bertambah 6.000 jiwa jika dibandingkan Tahun sebelumnya Yang Hanya 103,250 jiwa. Sementara angka penganguran per akhir tahun 2015, mencapai 10,300 lebih.

Kesimpulan
Kota Cirebon adalah kota yang sudah berkembang namun ada saja faktor-faktor penghambatnya yang membuat masyarakat nya tidak dapat menikmati perkembangan nya. 

Daftar pustaka
Maryatie, perkembangan ekonomi kota Cirebon, 2017, http://yathimaryathie.blogspot.co.id/2017/01/perkembangan-ekonomi-kota-cirebon.html?m=1 (diunduh 18 april 2017)

K. Cirebon online, ekonomi Cirebon terus tumbuh, 2016, http://www.kabar-cirebon.com/2016/01/ekonomi-cirebon-terus-tumbuh/ (diunduh 18 april 2017)

W.I walid, Ironis, Pertumbuhan Ekonomi di Kota Cirebon Picu Kesenjangan Sosial, 2016, 
http://news.fajarnews.com/amp/read/2016/05/02/10840/ironis.pertumbuhan.ekonomi.di.kota.cirebon.picu.kesenjangan.sosial (diunduh 18 april 2017)

M.S Romdhon, Perekonomian Cirebon Tumbuh Pesat, Bangunan Komersial Makin Berjejal, 2014, http://bisniskeuangan.kompas.com/amp/read/2014/09/30/201531626/Perekonomian.Cirebon.Tumbuh.Pesat.Bangunan.Komersial.Makin.Berjejal (diunduh 18 april 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.