.

Minggu, 14 Mei 2017

Mengenai Teori Investasi yang Terjadi

@A22-Tia

Oleh : Tia Afrilia

ABSTRAK
Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli atau memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Atau pengeluaran untuk membeli faktor produksi untuk membangun usaha dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.


PENDAHULUAN
                Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang(barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I = (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.


RUMUSAN MASALAH
1.      Jenis-Jenis Investasi
2.      Apa Saja Fungsi Investasi
3.      Bagaimana Resiko Investasi Bila Terjadi
4.      Bagaimana Cara Memutuskan Untuk Melakukan Investasi


PEMBAHASAN
1.      Jenis-Jenis Investasi
Menurut Rudts (2013), Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
a.)    Investasi Dalam Bentuk Aset Riil (Real Assets)
Yaitu investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya.
b.)    Investasi Dalam Bentuk Surat Berharga/Sekuritas (Marketable Securities Financial Assets)
Yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga/perorangan tertentu.

Pemilikan aktiva finansial dalam rangka investasi pada sebuah institusi/perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara :
A.)   Investasi Langsung (Direct Investing)
Diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu institusi/perusahaan tertentu yang secara resmi telah di go public dengan tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital gain.
B.)   Investasi Tidak Langsung (Indirect Investing)
Terjadi apabila suatu surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara. Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara. Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedagang perantara mendapatkan deviden seperti halnya dalam investasi langsung serta capital gain atau hasil perdagangan portofolio yang dilakukannya

2.      Fungsi Investasi
Menurut Meyka (2013), Kurva investasi adalah hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan pendapatan tahunan disebut laba, bila laba positif investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.
Kurva yang menunjukkan keterkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makro-ekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter, investasi otonom (autonomous investment) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti:
a.)    Tingkat Keuntungan Investasi Yang Diramalkan Akan Diperoleh.
b.)    Tingkat Bunga.
c.)    Ramalan Mengenai Keadaan Ekonomi Di Masa Depan.
d.)    Kemajuan Teknologi.
e.)    Tingkat Pendapatan Nasional Dan Perubahan-Perubahannya.
f.)     Keuntungan Yang Diperoleh Perusahaan-Perusahaan.

3.      Resiko Investasi
Jenis-jenis resiko yang umumnya dihadapi perusahaan dalam investasi yaitu :
a.)    Business Risk (Resiko Bisnis)
Adalah bervariasinya penjualan perusahaan dan kemampuan untuk menjual produk tersebut. Hal tersebut dihubungkan dengan laporan keuangan dan dikaitkan dengan perubahan selera konsumen dan perubahan kondisi makroekonomi.
b.)    Financial Risk (Resiko Finansial)
Dikaitkan dengan pendapatan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi resiko bisnis dan struktur finansial perusahaan dan dihubungkan dengan financial leverage perusahaan.
c.)    Inflation Risk/Purchasing Power Risk (Resiko Inflasi/Penurunan Daya beli)
Dikaitkan dengan kemungkinan tingkat pengembalian investasi tidak dapat mengimbangi peningkatan biaya hidup.
d.)    Interest Rate Risk (Resiko Suku Bunga)
Dikaitkan dengan perusahaan akibat kerugian nilai portofolio akibat perubahan suku bunga.
e.)    Social Risk (Resiko Sosial)
Dikaitkan dengan kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat yang akan mempengaruhi kebijakan pada suatu perusahaan.
f.)     Foreign Exchange Risk (Resiko Nilai Tukar)
Dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya kerugian akibat perubahan secara relatif nilai mata uang dunia. Resiko nilai tukar akan mengurangi return dari investasi.
g.)    Political Risk (Resiko Situasi Politik)
Dikaitkan dengan kemungkinan pemerintah luar negeri ikut campur dalam kegiatan perusahaan maupun kondisi dalam negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha.

4.      Keputusan Melakukan Investasi
Menurut Hasril (2016), bagi seorang investor, ada dua hal yang penting yang selalu ia pertimbangkan, yaitu suku bunga dan rate of return. Bunga (i) adalah biaya dari capital. Rate of return (rr) adalah tingkat pendapatan dari modal yang telah diinvestasikan oleh investor.
Ada 3 keputusan yang dapat diambil setelah membandingkan antara rate of return (rr) dengan bunga (i).
a.)    Bila rr > i maka investasi akan dilakukan.
b.)  Bila rr = i maka investasi dapat dilakukan atau tidak, tergantung dari prospek dari usaha itu di masa yang akan datang, serta keyakinan investor.
c.)    Bila rr < i maka investasi tidak dapat dilaksanakan.


KESIMPULAN
Investasi adalah penggunaan suatu aktiva untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,dividen dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Terdapat dua jenis investasi yakni investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi lancar atau investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan dimiliki selama setahun atau kurang. Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Ryan. 2013. Teori Investasi.

Lukman. Muhammad. 2016. Makalah Teori Investasi.

Anonim. 2013. Teori Investasi (Pengertian Investasi).

Meyka. 2013. Investasi Dalam Konteks Ekonomi Makro.

Ariel. Hasril. 2015. Teori Investasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.